Selasa, 29 Desember 2015

BUKAN CINTA MONYET BIASA II (RUSSIAN ROULETTE : THE GAME OF DEATH)

Setelah pertempuran terjadi antara 2 gank monyet, yang pada akhirnya solusi untuk menghindari korban berjatuhan adalah Russian Roulette.


Kedua pemimpin mengambil posisi, bersiap untuk bertarung mempertaruhkan harga diri. 

menggunakan senjata Revolver yang hanya diisi dengan satu peluru kemudian diputar lalu ditodong dan ditembakan kekepala pemain, jika beruntung maka akan selamat. Permainan ini sangat dekat dengan malaikat maut, jika tidak berutung maka kematian akan datang berkunjung.


Karna didunia monyet tidak ada senjata Revolver, maka mereka menggantinya dengan pisang. Iya, pisang yang biasanya dijadikan makanan kini pisang dapat dijadikan alat pembunuhan. Caranya bagaimana? Caranya adalah disiapkan pisang sebanyak-banyaknya, kemudian ¼ dari jumlah keseluruhan dijadikan lembek dengan cara diremas-remas namun tidak membuat kemasan jadi merusak. Kemudian pisang yang lemas dicampur dengan yang masih segar dan dimasukan kedalam sebuah wadah besar serta ditutupi dedaunan agar pisang tidak dapat dipandang oleh para pemain. 


Nah, cara bermainnya para pemain memasukan tangannya kedalam wadah yang telah disiapkan untuk mengambil pisang dengan cepat kemudian dicolokan kemata lawannya, siapa yang mampu bertahan dengan colokan tesebut maka dia adalah pemenangnya.


Permainan Russian Roulette ala coboy hutan azamon ini dapat menyebabkan iritasi pada mata dan mejadikan mata agak sedikit kabur. 

 Permainanpun dimulai dengan “Suit (gunting batu keras)” pemenangnya dapat memulai lebih dulu.
Sang Pageran monyetpun tampak bersamangat, tidak mau kalah Palak Lab musuhpun memberikan senyuman sinis yang ditaburi dengan kesombongan. Suit pertama dimulai, daaaaaaaaaaaaaan..

Dimenangkan oleh Palak Lab musuh, senyumnyapun makin melebar, dengan sigap Palak Lab mengambil pisangnya (maksunya pisang didalam wadah) dengan cepat, kemudian langsung dicolokan kemata Sang Pangeran, Sang Pangeranpun mengerang kesakitan, ternyata pisang segar yang terpilih. Suara riuh penoton menelan rasa pedih Sang Pangeran.

Suit kedua kembali dilakukan, lagi lagi, Sang Pangeran harus menelan kekalahan. Para penonton dari pihak musuhpun semakin berteriak-teriak tidak karuan mengiringi jalannya permainan. 

Mata Sang Pangeran memerah seperti orang kesurupan (monyet bisa kesurupan nggak ya?). Colokan demi colokan harus diterima dengan jantan. Tanpa ampun Palak Lab melakukannya dengan kejam.

Bapak dan Ibu monyetpun menggelengkan kepala sebagai simbol rasa tidak percaya dan ini adalah tanda kekalahan akan tiba. 

Namun optimisme masih ditujukan oleh The Prince of Monkey, semua ini pasti akan berakhir dengan kemenangan.

Permainan sudah berjalan sekitar 1 jam, Ntah sudah berapa banyaknya colokan demi colokan mendarat ke mata Sang Pangeran.

Hingga tiba lah waktunya sang pangeran mendapatkan giliran, suara penonton mendadak sepi (seperti hati penulis cerita ini..hiks). bukan, tapi seperti suasana kuburan dimalam hari.

Senyum kedua orang tua Pangeran tampak mengembang, terutama dari sang ibu yang sedari tadi merasa gusar tak karuan.

Penuh dengan rasa dendam Sang Pangeran mengambil pisang dengan sangat cepat kemudian dicolokan, Palak Lab musuh menggelapar mengerang tidak karuan tampak darah berceceran di atas sasana rumput pertandingan.

Para penonton berlari kearah sasana pertandingan, menolong Palak Lab yang sudah sangat kesakitan. 

Sang Pangeranpun heran kenapa bisa terjadi seperti ini, rasa tidak percaya mulai menghampiri, kenapa bisa menang secepat ini.

Setelah berfikir sejenak, baru disadari bahwa yang dicolokan tadi bukanlah pisang melainkan sebuah ranting pohon yang amat tajam. Wajar saja jika Palak Lab menggelapar kesakitan.

Pertikain nyaris terjadi lagi, karna Palak Lab menganggap adanya konspirasi dan sabotase. Namun apa mau dikata, jika pertarungan dilanjutkan maka kemenangan tetap menjadi milik pihak Sang Pangeran.

Dengan terpaksa Palak Lab undur diri untuk menghindari korban berjatuhan. Dan palak lab harus merelakan sebagian teritori dikuasai serta hidup berdampingan untuk sementara waktu yang tidak dapat ditentukan.

Namun dendam tetaplah dendam “Gigi dibalas Gigi, Mata dibalas Mata”. Rencana mulai disiapkan, untuk mengusir Sang Pangeran dan Rombongan.


Label:

Minggu, 27 Desember 2015

Bukan Cinta Monyet Biasa (The Beginning)


Langit biru membelah dunia diatas hutan Azamon. Terbuka sepasang mata untuk melihat dunia yang fana pertama kalinya. Mata yang indah, dan digadang-gadang kedatangannya dengan penuh harapan dan mimpi-mimpi.

Suara gaduh sorak-sorai terdengar ditelinga malaikat kecil untuk pertama kalinya, ketakutan pun menghinggapi, tangispun pecah sebagai solusi, namun ternyata suara gaduh semakin riuh. 

Kehadirannya sudah dinanti cukup lama, hingga batin terlampau sering putus asa, namun putus asa tinggallah putus asa karna yang dinanti telah tiba.

Seekor monyet kecil baru saja lahir kedunia, seekor monyet kecil yang sudah dinanti kedatangannya untuk meneruskan kejayaan yang baru saja dirintis Palak Lab kelompoknya.

Bayi monyetpun tumbuh dengan begitu cepat, mulai dari hanya merangkak hingga tetap merangkak.
Bayi monyet tumbuh ditengah badai krisis persaingan antar kelompok. Namun, sebuah keberuntungan untuk monyet kecil karena memiliki ayah monyet yang amat tangguh. Dari tempat satu ketempat lainnya ditempuh untuk menguasai dan membuat musuh bersimpuh.

Tidak terasa, monyet yang dulu hanya bisa merangkak kini sudah dapat berlari sambil merangkat. Monyet yang dahulu hanya bisa menangis ketika sedang lapar, kini ia menjadi monyet desawa yang memiliki suara menggelegar.

Senyum bangga tampak menyungging kedua bibir orang tuanya, kini ayah monyet dapat bernafas lega karna penggantinya sudah dapat merangkak secara gagah dihadapannya.

Hingga tibalah waktunya untuk menguji kehebatan The Prince Of Monkey ini, ia di percaya untuk memimpin migrasi kelompoknya mencari tempat yang baru. Perjalanan dimulai, hingga bertemulah dengan salah satu kelompok terkuat dibagian barat hutan azamon, pergesekan gengsi dan persainganpun tak terhindarkan, terjadilah pergulatan antar dua kelompok. Rasa gugup menghinggapi The Price Of Monkey, karna ini baru pertama kali, pukulan demi pukulan terlampau sering membelai wajah dengan kasarnya dan seperti membuat otaknya terpotong menjadi partikel-partikel kimia dan keluar melewati telinganya. Hingga muncullah sebuah ide gila didalam pikirannya untuk mengakhiri ini semua, kemudian dia menghentikan pergumulan antara dua kelompok ini dengan suara menggelegarnya, “aaaaaaaaaaaaaarggghh” semua monyet yang tengah dibuai asiknya perang berhenti mendadak. Kecuali seekor monyet dari kelompok musuh yang sudah terlanjur mengayunkan lengannya ke arah wajah The Prince Of Monkey, belaian kasarpun tak dapat dihindari. Sempat membuatnya sedikit ingin pingsan, namun tidak menyurutkan semangatnya.

Mulai berpidatolah Sang Pangeran “aaaagrr aaaaaggrr aaaagggrr, aaaagrr aaaaaggrr aaaagggrr aaaagrr aaaaaggrr aaaagggrr, aaaagrr aaaaaggrr” sambil menepuk-nepuk dada, ia berbicara dengan lantang dan PDnya “aaaagggrr aaaagrr aaaaaggrr aaaagggrr aaaagrr aaaaaggrr aaaagggrr, aaaagrr aaaaaggrr aaaagggrr aaaagggrr aaaagrr aaaaaggrr aaaagggrr” semua mendengarkan dengan seksama, meskipun ada beberapa monyet tidak memahaminya, karena memang mungkin mereka tidak sekolah.

Namun, inti dari pidato Sang Pangeran adalah ajakan untuk melakukan RUSSIAN ROULETTE guna menghindari pertumpahan darah dan ia tidak mengingikan terlalu banyak janda monyet di antara kedua kelompok nantinya.
Tantangan one by one seperti sebuah hinaan untuk kelompok musuh, tantangan diterima, tempat disiapkan. Sang Pangeran mengambil posisi untuk menggatikan ayahandanya Fighting langsung dari Palak Lab (pemimpin kelompok) musuh.
Saling menatap tajam, seperti tatapan mantan yang dahulu pernah kita campakan. Keduanya berhadap-hadapan saling menunjukan taring yang berlumuran air liur menjijikan.

Pertarungan pun dimulai….


Label:

Sabtu, 26 Desember 2015

Amalan Pelebur Dosa (BUYA YAHYA)

DOSA, siapa manusia ciptaan allah yang tidak pernah berdosa atau melakukan kesalahan (terkecuali Nabi dan Rasulnya), jawabannya adalah semua orang pernah melakukan dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar. Dosa memberatkan kita di alam barzah, dosa memberatkan kita dipadang masyar, dan dosa memberatkan kita di neraka jahanam.
Sejenak kita berdosa dengan mata kita, mulut kita, telinga kita, dan kita lebih sering berdosa dengan hati kita. Iri, dengki, dan berprasangka buruk terlampau sering kita lakukan.
Betapa hinanya kita apabila nantinya kita menghadap ALLAH SWT dengan keadaan dipenuhi oleh dosa-dosa, naudzubillah.
Ada beberapa cara untuk menghapus dosa-dosa kita, salah satunya adalah TOBAT. Disebutkan dalam Al-Qur’an “Jika ada sesorang yang melakukan kebaikan, maka kebaikan itu menghapus dosa-dosanya”. Namun ada syaratnya tobat akan diterima, yaitu hanya berlaku untuk orang yang benar-benar takut akan dosa dan menyesalinya.
Dosa dibagi menjadi dua macam, ada dosa besar dan dosa kecil. Dosa kecil akan menjadi besar ketika sombongnya orang yang berdosa, namun dosa yang besar akan diampuni oleh allah apabila orang yang berdosa tersebut bertobat dan menyesali tidak akan mengulangi lagi, bertobat dengan sungguh-sungguh, takut akan kemurkaan ALLAH SWT, maka insyaallah dosa tersebut akan diampuni oleh ALLAH SWT.
Dikatakan oleh Imam Hadad, bahwa “sebelum kita menuju bertemu ALLAH SWT, wilayah yang pertama kita jamah adalah tobat, tobat yang diiringi rasa penyesalan”.
Setelah tobat, langkah keduanya adalah menjalankan amal baik : shalat, zakat, puasa, maupun umrah. Itu saja belum cukup, maka hadirkan penyesalan dalam setiap amal baik : shalat, puasa, dan umrah sebabnya adalah memohon ampun kepada allah atas dosa-dosa yang telah kita perbuat. Niscaya allah akan mengampuni dosa-dosa kita. Hadirkan penyesalan dalam setiap amal baik, maka kita akan mendapatkan nilai pahala yang besar dan nilai ampunan dari allah swt.
Mari kita bersama-sama meningkatkan amal baik, mari kita hadirkan penyesalan dalam setiap sujud kita, puasa kita ataupun umrah kita, semoga allah menjadikan kita semua ahli surga. Amin.  
(NB : Bukan 100% teks asli Buya Yahya)


Label:

Jumat, 25 Desember 2015

Sang Alumni Hati

Matahari sudah menampakan senyumnya. Borneo, Desember 2012 terbangun seorang pria hebat dari tidur panjangnya, setelah semalaman mencoba mengadu nasib dengan pedangnya. Membuka mata dengan agak berat seperti di lem paling super didunia. Namun, ia tetap paksakan, karna ada alasan mengapa harus bangun dipagi yang sangat cerah ini, secerah masa depan dalam khayalan.

Semalaman mengumpulkan keberanian yang dibalut rasa rindu yang menggebu-gebu, setelah sekian lama memedamkan diri dalam lautan amarah penyesalan. Ucapan “selamat ulang tahun” coba ia kirimkan kepada wanita hebat yang pernah menakhlukan hatinya. Seorang wanita hebat yang hanya dengan menyebutkan namanya saja hati bergetar, seluruh bulu halus ditengkuk merinding tidak karuan, Pikiran melayang-layang, sejenak terasa seperti orang yang hilang kesadaran, meski yang sebenarnya terjadi hanyalah ilusi yang membawanya memasuki dunia khayalan yang tidak pernah ia usahakan.
Pagi ini terbangun dengan membawa sejuta harapan, adakah balasan pesan yang ia kirimkan semalam, semoga bukan undangan pernikahan yang engkau kirimkan wahai wanita pujaan. Dengan menarik nafas sangat dalam kemudian dihembuskan dengan melafazdkan Basmallah ia membuka pesan, meski agak sedikit canggung dan beberapa kali menjatuhkan handphone, tapi tidak menyurutkan semangatnya, pesan terbuka dan terbaca “terima kasih pria hebat” dengan tambahan emoticon senyum sebagai penutupnya.

Balasan pesan yang dikirim wanita pujaan, membuatnya girang tak karuan, menahan senyum yang terus memaksa bibirya untuk terbuka lebar dengan tawa kebahagian, ia mencoba untuk membuka obrolan agar ini tidak berhenti sampai disini.

Membalas pesan dengan permohonan “jangan berdo’a minta banyak-banyak, soalnya do’amu paling cepat terkabul, apalagi minta nikah, jangan !“ pesan ia tutup dengan emoticon tertawa lebar, seolah-olah ini hanya guyonan, meski yang sebenarnya didalam hati ada harapan “semoga engkau tidak menikah di tahun ini atau aku akan mengacaukan pernikahanmu, akan kucuri janur kuningmu dan ku ganti dengan pelepah kelapa keringku”… mungkin terdengar sedikit kejam dan ini bukanlah sesuatu yang pantas untuk dijadikan harapan, namun semuanya tak dapat dinafikan, semua ini terjadi karna rasa yang masih ada dan ketidakrelaan yang terus merasuk kedalam jiwa yang telah menutup mata dan hatinya.


Pesan terkirim, harapan terpanjatkan semoga pesan terbalaskan tanpa undangan pernikahan…….

Label:

Kamis, 24 Desember 2015

BUYA YAHYA : KHUTBAH JUM’AT tanggal 25 Desember 2015 di MASJID AGUNG AL FALAH SUNGAI JAWI, PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT




“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”

Hati yang mati adalah hati yang tidak terenyuh melihat saudaranya, tetangganya, temannya tidak melaksanakan kewajiban untuk beribadah dikarenakan terlena akan kehidupan dunia. Hati seorang muslim dikatakan mati apabila masih menyimpan kedengkian kepada umat muslim yang lainnya. Bagaimana cara menghidupkan hati yang mati, yaitu dengan menanamkan rasa cinta didalam hati kita masing-masing. Terutama cinta kepada ALLAH SWT melalui cinta kepada NABI MUHAMMAD SAW. Mengapa melalui RASULULLAH SAW, karena bohong dan dusta seorang hamba yang mengaku cinta kepada ALLAH SWT tapi tidak mencintai NABI MUHAMMAD SAW. Jika kita ingin mencintai ALLAH SWT maka NABI MUHAMMAD SAW adalah pintunya yang harus kita cintai. Hal ini, bukan berarti kita membagi cinta kita ke ALLAH SWT kepada NABI MUHAMMAD SAW, namun hal tersebut digabungkan, jika kita mencintai ALLAH SWT berarti kita juga harus mencintai RASULULLAH SAW.  Karena NABI MUHAMMAD SAW adalah lisan daripada ALLAH SWT didunia ini, jika bukan karena Beliau, mungkin kita tidak akan pernah mengenal yang namanya nikmat islam. Rasullah diturunkan di dunia tidak lain adalah sebagai contoh  atau suri teladan untuk umat akhir zaman ini. Apa yang bisa dicontoh dari NABI MUHAMMAD SAW? semua yang dilakukan beliau wajib kita ikuti dan teladani semampu kita, terutama dalam nikmat ibadah. Bagaimana kita bisa merasa nikmat dalam beribadah? mau shalat dilakukan dengan riang gembira, mau sedekah dengan ikhlas dan bahagia, bagaimana caranya? Caranya adalah bersihkan hati dari segala jenis dengki, mari buka pintu maaf seluas-luasnya untuk semua orang yang telah menzholimi kita, mari kita do’akan orang-orang tersebut agar hidupnya dipenuhi barokah dan semoga allah mengampuni semua dosa-dosanya, semoga orang tersebut dijauhkan dari api neraka oleh ALLAH SWT. Mengapa kita harus mendo’akan orang-orang tersebut dengan kebaikan, karena do’a yang paling cepat terkabul adalah do’a untuk orang lain yang tidak sedang berada dekat dengan kita, selain daripada itu dengan mendo’akan orang tersebut kita mendapatkan pahala. Dikisahkan NABI MUHAMMAD SAW, suatu ketika sedang memilih mayat-mayat orang muslim di antara mayat orang-orang kafir untuk dimakamkan secara Islam, kemudian beliau mendapati salah satu mayat, ketika RASULULLAH membalikan wajah si mayit, beliau merasa bingung, NABI MUHAMMAD SAW sangat mengenal akan wajah si mayit namun lupa siapa namanya, kemudian dibolak balik lagi wajah si mayit tersebut, RASULLULLAH masih tetap tidak ingat, lalu NABI MUHAMMAD SAW memanggil para sahabatnya, kemudian beliau bertanya “wahai sahabat ku, siapakah nama sahabatku yang ini, aku sangat mengingat wajahnya namun aku lupa akan namanya?” lalu para sahabat beristighfar, dan berkata “ wahai RASULULLAH sesungguhnya orang tersebut bukanlah sahabatmu, tapi ia adalah orang senang duduk denganmu namun jika diluar ia akan melemparimu kotoran unta dan mengejek-ngejek dirimu ya RASULULLAH” Masyallah…terhadap orang yang membenci RASULULLAH saja beliau masih ingat, lalu bagaimana dengan kita? Masih pantaskah kita menyimpan dendam hanya untuk masalah yang sepele, nauzubillah sesungguhnya iman kita tidak ada apa-apanya bila dibanding dengan RASULULLAH, lalu mengapa kita masih berani, masih sombong, dengan angkuhnya hati kita dibiarkan masih menyimpan dendam kepada sesama muslim, sedangkan RASULULLAH sudah mengajarkan kita untuk saling memaafkan. Sungguh tidak ada apa-apanya iman kita ini dibandingkan RASULULLAH. Mari kita membuka pintu maaf Selebar-lebarnya untuk orang yang telah menzholimi kita, jita kita ingin membenci maka bencilah sifat dari keburukan sesorang tersebut, tapi, bukan benci kapada orangnya.


NB : tulisan di atas bukanlah murni 100% sesuai teks Khutbah BUYA YAHYA, namun tulisan diatas berdasarkan pemahaman yang ditangkap oleh penulis ketika mendengarkan khutbah tersebut.

Label:

GODAAN SETAN MENURUT LEVEL ELITE TIDAKNYA IMAN SESEORANG




“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”

Setan pada umumnya mengajak kepada keburukan dan sering membisikan kita untuk berbuat jahat dan melanggar aturan. Contohnya membuat kita lalai dalam shalat, bermalas-malasan, melakukan zina dan masih banyak lagi yang lainnya. Tapi, biasanya godaan setan tersebut disesuaikan dengan tingkat keimanan seseorang, misalnya, jika anda masih tergoda harta, tahta, paha serta dada, berarti tingkat keimanan anda bisa saja masih rendah, karena godaan tersebut masih bisa dilihat oleh mata serta masih sangat mungkin dan masih sangat berpeluang besar untuk kita hindari, oleh karena itu kalau anda masih tergoda dengan hal diatas, bisa jadi tingkat keimanan anda masih rendah. Lalu bagaimana contoh godaan untuk keimanan yang elit? Keimanan pada dasarnya ada didalam qalbu tiap-tiap orang yang berkaitan dengan keyakinan serta peraturan-peraturan yang ada didalam keyakinan tersebut. Nah, contoh godaan keimanan elit, yaitu godaan yang bisa menjungkirbalikan cara berfikir serta membuat kita dilema akan jalan fikiran kita sendiri mengenai sebuah keyakinan. Contoh : Diceritakan dahulu kala ada seorang pemuda yang amat terkenal akan kealimannya dalam beribadah, jangankan shalat fardhu, bahkan shalat sunnahpun pemuda tersebut tidak pernah lepas dalam mengerjakannya. Saking rajinnya pemuda tersebut dalam beribadah sampai-sampai dipanggil Syeich oleh penduduk sekitar. Namun, suatu hari beliau agak sedikit terganggu rutinitasnya, ketika beliau melihat didalam masjid ada seseorang yang beribadah lebih “gila” lagi dari pada beliau, hari demi hari mengamati..”subhanaallah, bagaimana bisa orang ini beribadah sangat tekun seperti ini” tuturnya.Lalu muncullah rasa iri bercampur rasa penasaran dihati beliau, kemudian beliau mengumpulkan segenap keberanian untuk bertanya kepada orang tersebut, “wahai tuan, bagaimana anda dapat beribadah setekun itu, bahkan saya tidak pernah menemukan secuilpun dalam waktu tuan yang tidak berdzkir kepada allah, apa rahasianya, kiranya tuan sudi membaginya kepada saya, sungguh saya sangat iri dengan ketekuan tuan” kemudian orang tersebut tersenyum dengan anggun dan lemah lembut. lalu orang tersebut menceritakan apa yang menjadi motivasinya hingga dia bisa beribadah setekun itu, orang itu bercerita bahwa dahulunya adalah seorang penjudi, pemabuk, perampok, pemerkosa, pembunuh, serta ahli zina, hal itulah yang kemudian menjadi motivasi dalam beribadah,ketika beribadah saya selalu mengingat akan dosa-dosa saya yang seperti seribu gunung besar, sungguh saya takut akan azab Allah, oleh karenanya saya ingin menebus dosa saya dengan beribadah sebanyak-banyaknya” orang tersebut menarik nafas amat panjang, lalu melanjutkan ceritanya dengan diakhiri menggunakan kata-kata mutiara “hablu minallah : setiap tarikan nafas adalah tobat dan taat, hablu minannas : setiap hembusan nafas selalu mendatangkan manfaat kepada orang lain”.Sang syeich ini pun terkejut ketika mendengar cerita orang tersebut. Kemudian setelah pembicaraan tersebut, sang syeich pulang kerumahnya, fikirannya kalut dan tak menentu, semuanya bercampur aduk menjadi satu antara perasaan iri, kagum dan bingung akan motivasi orang tersebut. Kesokan harinya sang Syeichsudah memutuskan untuk meniru pengalaman orang tersebut demi mengejar ketaatan serta rasa takut akan siksaan allah. sang Syeich memulainya dengan pergi ketempat “haram”, ia bermain judi sambil meminum khamr hingga beliau kehilangan akal sehatnya, akhirnya beliau kalah dalam perjudian dan memutuskan untuk pulang dengan keadaan yang menjijikan, berjalan secara sempoyongan serta berbicara tidak jelas. Ketika ditengah perjalanan sang Syeich bertemu dengan seorang wanita “cantik” serta berpakaian syar’I, kemudian sang Syeichpun teringat akan cerita orang yang ditemuinya tempo hari didalam masjid, tanpa berfikir panjang sang Syeich pun kemudian menarik, memaksa wanita tersebut kedalam semak belukar. Wanita itu pun diperkosanya setelah itu dibunuhnya, kemudian aksi sang Syeich ini pun diketahui penduduk. Pendudukpun menjadi geram dan kesal akan perilaku sang Syeich tersebut. Sang Syeich pun dipukuli, dilempari batu, tubuhnya disayat-sayat dengan menggunakan pedang, dan akhirnya dibakar hidup-hidup sebelum sang Syeich sempat bertobat apalagi mengucapkan dua kalimat syahadat. Penyesalan pun menghinggapi diri sang syeich di alam kubur. Namun, sang Syeich masih pesaran dengan orang yang ditemuinya tempo hari. Usut punya usut, ternyata orang yang ditemuiya tempo hari yang beribadahnya “gila-gilaan” adalah setan yang menyamar menjadi manusia. Penyamaran tersebut adalah cara terakhir setan untuk menggoda sang Syeich yang terkenal sangat taat beribadah. sungguh malang nasib sang Syeich tersebut. TOBAT DAN TAAT TAK DAPAT DIRAIH, API NERAKA SUDAH MENUNGGU UNTUK AZAB YANG PEDIH.

Wallahu alam bissowab.

NB: Pada dasarnya semua cerita diatas adalah fiktif, mohon diambil baiknya saja. Mari bersama-sama mendekatkan diri kepada ALLAH SWT dengan cara yang benar semoga kita semua dikuatkan dalam menghadapi godaan setan, baik yang terlihat oleh mata maupun yang tersirat didalam hati. Amin.

Label: